PesisitrSelatan-Rekam jejak Combine hasvester di Pesisir selatan, begini ceritanya ada 7 buah mesin Combine Hasvester bantuan dari pemerintah pusat saat ini rusak berat dan tergeletak di kantor Brigade Pertanian Padang laban kecamatan Ranah Pesisir, dari data yang didapat dilapangan mesin ini digunakan dari tahun 2018 sampai 2023 tanpa surat hibah dari pemeritah pusat.
Hasil dari mesin ini mencapai miliaran rupiah, seharusnya digunakan untuk perbaikan dan perawatan tetapi ada dugaan kuat uang itu masuk kantong pribadi oknum tertentu, sehingga nasib mesin pemotong padi( combine hasvestet) ini menjadi onggokan besi tua di gudang brigade ini tanpa ada yang bertanggung jawab.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir selatan Sudah Seharusnya mengingatkan, agar tidak ada monopoli penggunaan Combine Hasvester bantuan dari pemerintah kepada kelompok tani di wilayah setempat.
Jumadil Aktivis Penggiat Masyarakat Anti Korupsi, menyoroti ketidak beresan Penggunan Mesin Pemotong Padi yang dibagikan pada kelompok tani di Pesisir selatan seperti di lengayang dan Sutera.Dari info yang didapat mesin ini sudah jadi ajang bisnis bagi oknum ketua kelompok tani dan oknum lainnya.
Jumadil meminta Dinas Pertanian kabupaten pessel untuk mengevaluasi kembsli penggunaan mesin pemotong padi tersebut kapan perlu menarik kembali combine hasvester bantuan untuk kelompok tani, apabila menemukan penyalahgunaan mesin pemotong padi tersebut Termasuk apabila ada pihak yang memonopoli penggunaan combine Hasvester tsb.
Pernyataan ini muncul karena adanya kabar monopoli dan laporan dari masyarakat, penggunaan mesin pemotong padi bantuan dari pemerintah ini yang semestinya dipergunakan untuk kelompok tani, hanya dipergunakan oleh segelintir orang saja.
Combine Hasvester ini adalah bantuan untuk kelompok tani, jangan sampai diklaim dan dikuasai hanya satu pihak atau satu orang saja, kata Jumadil melalui ponselnya, rabu (19/06/2024)
Jumadil mengatakan, sejak bulan Januari 2023 sampai bulan Juni 2024 ini, sudah banyak bantuan dari pemerintah yang didistribusikan kepada kelompok tani di desa-desa yang ada di Pesisir Selatan.
Sumber anggaran pembelian Combine Hasvester, atau mesin pemotong padi ini ada yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi ataupun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Untuk itu dia mengancam akan melaporkan ke APH soal bantuan tersebut. Apabila penggunaannya tidak sesuai, serta ditemukan penyelewengan yang lain.
setelah melakukan pengawasan dan investigasi lapangan banyak terjadi penyalagunaan peruntukan dan malah banyak yang seakan-akan menjadi milik pribadi oleh oknum ketua kelompok tani.
Diketahui combine Hasvester penunjang aktivitas pertanian ini diserahkan kepada kelompok tani dengan pengawasan yang diserahkan kepada UPTD Pertanian di masing-masing kecamatan. Combine.hasvester ini dikelola kelompok tani dengan sistem sewa dengan perhitungan 30 persen untuk operator combine hasvester, 30 persen untuk perawatan combine hasvester, dan 40 persen sisanya untuk kas kelompok tani penerima mesin pemotong padi ini(**)